UGM Tutup Seleksi Mahasiswa Baru Jalur Mandiri

6 Komentar


UGM menutup seleksi mahasiswa baru jalur mandiri. Sebagai gantinya, penerimaan mahasiswa baru akan dilaksanakan mengikuti pola Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dengan pola ini, UGM melakukan dua cara seleksi, yakni ujian tulis SNMPTN dan SNMPT jalur undangan.

Demikian penegasan Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., terkait dengan penerimaan mahasiswa baru, Selasa (18/1). Dikatakannya bahwa keberhasilan penyelenggaraan Ujian Masuk (UM) UGM pada tahun-tahun sebelumnya menjadi titik tolak perubahan pola penerimaan mahasiswa baru UGM tahun ini. Seleksi mandiri jalur Ujian Tulis (Utul) UGM telah terbukti menunjukkan hasil yang sangat baik.

Salah satu indikator keberhasilan tercermin pada capaian Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa. “Riset membuktikan rerata IPK mahasiswa melalui penjaringan Utul UM UGM lebih tinggi dibandingkan rerata IPK mahasiswa jalur UMPTN (SNMPTN),” kata Rektor di Ruang Sidang Pimpinan UGM.

Dijelaskan Rektor, para mahasiswa mampu memiliki IPK tinggi karena melalui proses seleksi yang baik. Dalam proses ini, soal-soal yang diujikan sangat berbobot. Oleh sebab itu, pada seleksi mahasiswa baru tahun 2011, soal-soal yang dikembangkan UGM sepakat untuk diintegrasikan ke dalam Ujian Tulis SNMPTN. “Karena bagaimanapun UGM ingin mencari cara terbaik untuk membantu masyarakat untuk bisa belajar di perguruan tinggi,” ujar Rektor.

Dengan mengintegrasikan seperti itu, Rektor meyakini bahwa seleksi SNMPTN 2011 akan lebih berkualitas dan mampu menjaring para mahasiswa terbaik. “Karena sudah diintegrasikan ke dalam SNMPTN, maka seleksi mandiri UGM berupa ujian tulis (utul) ditiadakan,” katanya.

Semua perubahan ini, menurut Sudjarwadi, mengacu pada Permendiknas 34/2010. Pembuatan soal seleksi SNMPTN tahun ini melibatkan tim yang berasal dari berbagai PTN, sebagian besar dari UGM, ITB, dan UI. “Karena keberhasilan dalam membuat soal-soal ujian mandiri, maka keterlibatan tiga PTN, UGM, UI dan ITB, sangat besar. Bahkan, untuk menyusun soal-soal ujian seleksi SNMPTN nantinya masing-masing akan mengirimkan lebih 15 orang,” tuturnya, sekaligus menandaskan UGM merasa tidak dirugikan akibat perubahan ini.

Direktur Administrasi Akademik UGM, Dr. Budi Prasetyo Widyobroto, D.E.A., D.E.S.S., menambahkan penjaringan mahasiswa baru UGM seratus persen melalui pola SNMPTN, yang terdiri atas Ujian Tulis SNMPTN dan Undangan. Dengan demikian, bagi calon mahasiswa yang ingin masuk UGM dapat mendaftar melalui dua cara ini. “Bagi yang sudah terlanjur mendaftar Utul dan PBS UM UGM, tidak perlu khawatir karena semua akan diintegrasikan ke dalam Ujian Tulis (Utul) SNMPTN dan SNMPTN jalur undangan,” kata Budi Prasetyo.

Dikatakan Budi bahwa SNMPTN jalur undangan sesungguhnya merupakan seleksi penjaringan bibit unggul. Jalur ini terdiri atas PBUTM (Penjaringan Bibit Unggul Tidak Mampu), PBUBB (Penjaringan Bibit Unggul Beasiswa Berprestasi), PBOS (Penjaringan Bibit Unggul Olahraga Seni), dan PBUPD (Penjaringan Bibit Unggul Pembangunan Daerah). “Penjaringan Bibit Unggul Swadana (PBS) termasuk penerimaan melalui jalur ini. Tentang syarat-syarat dan prosedur, sama seperti di penjaringan bibit unggul sehingga meski memiliki prestasi tetap disyaratkan masuk ranking dua puluh lima persen terbaik di kelasnya,” tutur Budi.

Sebanyak 7.888 orang tercatat telah mendaftar seleksi masuk UGM melalui jalur PBS dan Ujian Tulis UGM. Sementara itu, sebanyak 1.680-an orang telah mengajukan pendaftaran melalui Penjaringan Bibit Unggul (PBU). “Sehingga tanggal 27 Maret 2011 yang mestinya dilakukan ujian, justru akan dipergunakan untuk verifikasi sehingga mereka yang terlanjur daftar PBS dan Utul akan kita integrasikan ke Utul SNMPTN dan SNMPTN jalur undangan,” tambahnya.

Sebagai catatan, Ujian Tulis SNMPTN akan dilaksanakan pada tanggal 1 dan 2 Juni 2011, sedangkan pengumuman akan dilakukan pada akhir Juni 2011. Untuk seleksi mahasiswa baru SNMPTN jalur undangan akan dibuka mulai bulan Februari 2011.

 

sumber ; website resmi UGM

Mahasiswa UGM Raih Golden Award dalam “Tokyo Tech Indonesian Commitment Award”

10 Komentar


Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa UGM. Irwan Ferdiansyah, mahasiswa program studi Teknik Nuklir berhasil meraih Golden Award dalam kompetisi penulisan ilmiah Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA). Ia merupakan salah satu diantara tiga pemenang Golden Award bersama mahasiswa dari ITB dan ITS. Penghargaan diserahkan pada 1 November 2010 lalu di Institute Teknologi Bandung.

 

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Tokyo Institute of Technology (PPI Tokodai). Tokyo Tech Indonesian Commitment Award merupakan salah satu wujud kepedulian PPI Tokodai terhadap perkembangan dunia pendidikan dan penelitian di Indonesia. Kompetisi penulisan ilmiah ini ditujukan untuk mendorong dan mengapresiasi hasil karya para mahasiswa program Sarjana di Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Menurut penuturan Irwan kompetisi tersebut diikuti sekitar 100 mahasiswa se-Indonesia yang mengirimkan proposal penelitian mereka. Dari keseluruhan pendaftar tersaring 69 proposal penelitian yang telah direview oleh reviewer. Keenampuluhsembilan proposal tersebut kemudian dipilih 10 karya terbaik, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu 3 proposal sebagai penerima golden award dan 7 proposal penerima finalist award.

 

“Saya tidak menyangka bisa terpilih sebagai salah satu penerima golden award bersama rekan dari ITB dan ITS. Menurut juri proposal penelitian saya tergolong inovatif dan mengarah pada panduan riset Dewan Energi Nasional sehingga layak menerima penghargaan ini,” kata mahasiswa angkatan 2007 ini di Kampus Teknik UGM, Senin (15/11)

 

Irwan terpilih sebagai salah satu peraih golden award berkat proposal penelitian mengenai analisis Kopel NKC/THSC untuk AP1000 yang juga menjadi penelitian tugas akhirnya. Metode pengkopelan NKC/THSC, menurut Irwan, merupakan salah satu cara untuk memperoleh analisis reaktor yang lebih akurat. “Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai estimasi terbaik MDNBR dari rekator AP1000 jika tipe bahan bakar yang digunakan adalah W-3. Hal ini belum dilakukan karena ini untuk pengoperasian masa depan,” jelas lajang kelahiran Karawang ini.

 

Disebutkan Irwan AP1000 merupakan salah satu kandidat terkuat untuk pembangkit listrik pertama di Indonesia. Reaktor AP1000 ini sedang dalam tahap pembangunan di China. Untuk di Indonesia sendiri, reaktor AP1000 merupakan kandidat reaktor yang diajukan untuk dibangun di Indonesia.

 

SUMBER : website resmi UGM

 

Raih Medali Emas Berkat Konsep Humanisasi Candi

6 Komentar


Buddha Borobudur
Image by Batara via Flickr

Raih Medali Emas Berkat Konsep Humanisasi Candi

Penemuan situs candi pada bulan Desember silam di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi kabar gembira bagi para Arkeolog. Namun keberadaan candi yang persis berada di lokasi pembangunan perpustakaan kampus memunculkan persoalan baru terkait pemanfaatan situs oleh pihak UII.

Kenyataan tersebut mendorong tiga mahasiswa UGM mengembangkan gagasan pengelolaan Candi yang bersifat humanis. Mereka adalah Ari Hendra Lukmana (Jurusan Arkeologi 2007), Ghifari Yuristiadhi (jurusan Ilmu Sejarah 2007), dan Qolbiyati Muthmainah (jurusan Teknik Arsitektur 2005).

“Karya tulis ini terinspirasi dari penemuan situs candi yang kemudian di berinama Candi Pustakasala. Penemuan ini tergolong unik karena merupakan kasus pertama yang terjadi dalam dunia Arkeologi Indonesia,” kata Ari di Kampus UGM baru-baru ini.

Seperti diketahui, kebanyakan candi ditemukan di area terbuka yang jauh dari pemukiman penduduk maupun tempat-tempat aktivitas umum. Karena lokasi penemuan yang berada di tengah fasilitas publik pengelolaannya pun menjadi polemik.

Tiga sekawan ini mencoba menawarkan solusi untuk pengelolaan candi di kawasan padat penduduk dengan memberikan sentuhan yang humanis pada candi. “Humanisasi disini adalah pengelolaan yang menekankan pada desakralitas candi sehingga bisa berbaur dengan bangunan-bangunan lainnya. Semisal candi ditemukan di kawasan pemukiman padat penduduk, rumah-rumah yang ada tidak perlu digusur, tetapi cukup disesuaikan dengan bangunan candi,” jelasnya Ari, asal Magelang.

Untuk Candi Pustakasala mereka merancang pembangunan perpustakaan yang menyatu dengan candi. Gedung perpustakaan dibuat di utara dan selatan candi. Antara bangunan dibuat jembatan penghubung yang berada di atas candi. “Dengan adanya jembatan tersebut memungkinkan mahasiswa yang beraktivitas di perpustakaan dapat melihat dan berinteraksi dengan candi,” imbuh Qolbiyati Muthmainah yang merupakan arsitek dalam tim ini.

Sementara untuk pembangunan perpustakaan yang mulanya dikonsep secara modern menurut Qolbi bisa dibangun dengan materi yang disesuaikan dengan candi yaitu dengan menggunakan batu alam.

Disebutkan Qolbi desain ini memang dirancang untuk membuka akses yang lebih besar bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan candi. “Selama ini candi selalu diidentikan dengan pagar serta berjarak dari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan minimnya interaksi masyarakat dengan candi sehingga mengakibatkan situs candi semakin terpinggirkan,” urai gadis kelahiran Klaten, 27 November 1987 ini.

Minimnya interaksi masyarakat dengan candi semakin memperkuat kesan angker pada candi. Namun dengan diberikannya sentuhan yang humanis diharapkan mampu memupus kesan angker tersebut. “Humanisasi candi diharapkan mampu menepis kesan angker dan ahumanis yang selama ini melekat pada candi maupun situs-situs kepurbakalaan lainnya,” tuturnya.

Konsep humanisasi candi tersebut sukses menghantarkan ketiga mahasiswa UGM ini meraih medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2010 melalui Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Gagasan Tertulis (PKM-GT) di Bali, Juli lalu.

Enhanced by Zemanta

UGM Juara 1 Java Overland Varsity English Debate

Tinggalkan komentar


UGM Juara 1 Java Overland Varsity English Debate

Satu lagi prestasi membanggakan diraih oleh para mahasiswa UGM di kancah nasional. Tim English Debating Society (EDS) UGM meraih juara 1 dan juara lll pada kompetisi debat nasional Java Overland Varsity English Debate (JOVED) yang digelar oleh English Debating Society (EDS) Universitas Indonesia tanggal 22-28 Juli 2010 lalu. Sementara itu untuk juara 2 diraih oleh tim dari UI.

Tim UGM yang meraih juara l tersebut yaitu EDS UGM A terdiri atas Yunizar Adiputera (HI-2006), Eldhianto Maulana Jusuf (HI-2007) serta Urfi Syifa Urohmah (HI-2008). Sedangkan tim EDS UGM B terdiri dari Astri Agustina (HI-2008), M.Ghufron Mustaqim (HI-2009) dan Bella Chyntiara (Akuntansi-2009) meraih juara lll.

Menurut penjelasan dari salah satu anggota tim debat, Urfi Syifa Urohmah, setidaknya ada 10 topik yang diperdebatkan pada masing-masing babak. Untuk babak pre-eliminasi dibahas topic mengenai media massa, geopolitik, hukum dan keadilan, ekonomi, kebebasan berekspresi dan kesetaraan gender.

“ Sedangkan di babak eliminasi ada topic soal etnis minoritas, isu nasional, natural disaster manajemen hingga hukum perang,” papar Urfi, Senin (2/8).

Ditambahkan Urfi, dari berbagai topik tersebut lima diantaranya merupakan topic impromptu, yang baru diberikan tiga puluh menit sebelum perdebatan dimulai. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi setiap tim untuk berargumen dengan lugas disertai analisis yang komprehensif, serta membutuhkan pengetahuan umum yang luas serta logika berpikir cepat.

” Selain ada topik yang telah ditentukan ada pula yang impromptu dan ditentukan 30 menit sebelum debat dimulai, ” katanya.

Khusus babak final, topik yang dibahas berjudul ‘This House Believe that After a Military Intervention Overthrows an Oppressive Regime, the Occupational Forces Should Immadiately Leave’. Dalam kesempatan itu EDS UGM A berperan sebagai pemerintah, sedangkan EDS UI A berperan sebagai pihak oposisi. Perdebatan kemudian berakhir dengan keputusan juri 5-2, dengan kemenangan diraih EDS UGM A.

” Tim kedua yakni EDS UGM B berhasil meraih juara ketiga , karena terhenti di babak semifinal setelah menghadapi EDS UGM A yang melaju ke final, ” imbuh Urfi.

Pada kompetisi debat ini EDS UGM juga berhasil memenangkan JOVED 2011 Bidding. Dengan hasil itu maka tahun 2011 mendatang JOVED akan diselenggarakan di UGM. Event tahunan ini diikuti oleh 54 tim debat terbaik setanah air, yang berasal dari kurang lebih 37 universitas di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, EDS UGM mengirimkan sebanyak 15 orang delegasi yang terdiri dari 6 orang tim debat serta 9 orang tim juri.

sumber : Website resmi UGM

Enhanced by Zemanta

Telah Hadir, UGM Kampus Jakarta

4 Komentar


Telah Hadir, UGM Kampus Jakarta

Universitas Gadjah Mada kampus Jakarta hadir untuk memberikan kontribusi pada perkembangan perguruan tinggi yang berorientasi melahirkan ahli-ahli yang berpengetahuan luas dan baik. Dengan prinsip lifelong learning, diharapkan UGM kampus Jakarta mengembangkan dan menerapkan ilmu bagi keadaban, kemanfaatan dan kebahagiaan, seperti tercantum pada dokumen Nilai-nilai UGM, khususnya mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa, seperti tercantum pada Visi UGM. Hal itu disampaikan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D pada soft opening UGM kampus Jakarta, Minggu, 1 Agustus 2010 di Jakarta. Soft opening dilakukan oleh Wakil Mendiknas, Prof. Fasli Djalal, Ph.D.

UGM kampus Jakarta berdiri di atas lahan seluas 6.300 m2, dengan luas bangunan 18.688 m2. Kampus yang belokasi di Jl. Dr. Sahardjo 83, Tebet, Jakarta Selatan ini terdiri atas dua blok, yakni Gedung Akademik dan Gedung Pendukung Akademik. Gedung Akademik terdiri atas 9 lantai, dilengkapi dengan 35 ruang kelas, 18 ruang diskusi, 10 ruang administrasi, auditorium, dan kantor perwakilan LPPM UGM, sementara Gedung Pendukung Akademik, 5 lantai, digunakan untuk, antara lain, perpustakaan, restoran, dan bank. “Investasi untuk kampus ini adalah Rp 180 miliar dan seluruh proses pembangunan diselesaikan dalam waktu 11 bulan”, kata Dr. Hargo Utomo, MBA., Direktur PT UGM-Samator Pendidikan yang membangun kampus ini. “Semua pihak yang menggunakan gedung ini dikenakan tarif sewa profesional; dan saat ini, penyewa ankornya adalah Program Studi Magister Manajemen, yang sudah mengantongi izin operasional dari Kemdiknas, dan LPPM UGM. Penyewa lain yang sudah berkomitmen adalah Prodi Magister Hukum, Prodi Magister Ekonomika Pembangunan, dan Bank Mandiri. Sementara yang sudah menunjukkan minatnya adalah Prodi Magister Ilmu Kesehatan dan Prodi Magister Akuntansi”, Hargo Utomo menambahkan.

Soft opening dihadiri Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Majelis Guru Besar, Pimpinan Universitas dan Unit-unit Universitas, Dekan, Direktur Sekolah Pascasarjana, para donatur, KAGAMA, dan mitra UGM. Di depan hadirin, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA menjelaskan bahwa UGM kampus Jakarta merupakan salah satu bukti keberhasilan implementasi otonomi yang diberikan Pemerintah. Dengan otonomi, yang dibarengi dengan transparansi dan akuntabilitas, maka kualitas yang terus menerus dikembangkan telah membuat UGM masuk universitas peringkat dunia. “Peringkat dunia telah menjadikan UGM sangat populer dan diminati, termasuk oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Inilah antara lain yang mendorong UGM untuk hadir secara fisik di Jakarta”, imbuh mantan Mendiknas yang sekaligus salah seorang pendiri program Magister Manajemen UGM tersebut. “Pemberian otonomi, khususnya kepada perguruan tinggi yang sudah dewasa, sebenarnya telah dirintis oleh (alm) Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, MA., saat menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Tinggi (19981 – 1994). Prof. Sukadji pada saat itu telah mulai memberikan keleluasaan yang besar kepada program-program studi tertentu, yang kemudian pada tahun 2000, Pemerintah meningkatkan menjadi otonomi pada beberapa perguruan tinggi yang sudah dewasa. Jadi, otonomi telah membuahkan sukses-sukses besar. Tanpa otonomi, perguruan tinggi tidak mungkin memberdayakan dirinya sedemikian rupa”, imbuhnya.

Sementara itu, pada sambutan peresmian UGM kampus Jakarta, Wakil Mendiknas, Prof. Fasli Djalal, Ph.D menyatakan bahwa setelah UU BHP dinyatakan batal oleh Mahkamah Konstitusi, Kementerian Pendidikan Nasional sedang berupaya untuk melobby Departemen Keuangan agar memberikan otonomi pengelolaan keuangan kepada perguruan tinggi, seperti yang terjadi pada era Perguruan Tinggi BHMN. “Kami terus berupaya untuk mengadvokasi agar masa transisi (saat ini sampai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah baru yang mengatur perguruan tinggi) diberlakukan selama 3 tahun. Selama kurun waktu tersebut, perguruan tinggi tidak perlu berubah apa pun; dan selama kurun waktu itu juga Kementerian Pendidikan Nasional akan terus memperjuangkan fleksibilitas sebesar mungkin”, lanjutnya.

sumber : website resmi UGM

ASEAN University Network Perluas Jaringan dan Keanggotaan

4 Komentar


ASEAN University Network Perluas Jaringan dan Keanggotaan

Sektor Pendidikan menjadi prioritas pemerintah dari masing-masing negara-negara ASEAN dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia di kawasan Asia Tenggara. Hal itu dilakukan berkenaan akan dibentuknya Komunitas ASEAN atau ASEAN Community tahun 2015.

“Pendidikan sangat penting, karena ASEAN Community yang diinginkan tersebut didasarkan atas tiga pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN,” ujar Dr. Donald Tambunan, Direktur bidang kerjasama Sosio Kultural ASEAN, Sekretariat ASEAN, dalam acara pembukaan pertemuan ke-26 ASEAN University Network (AUN), di Balai Senat UGM, Kamis (29/7). Dalam kesempatan tersebut, Tambunan didampingi Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D, Chairman the Board of Trustees AUN, Dr. Sumate Yammon, dan Direktur Eksekutif AUN Prof. Dr. Nantana Gajaseni.

Tambunan menjelaskan, program yang dilaksanakan oleh AUN selaras dengan program yang dilakukan oleh ASEAN. Dia pun mengharapkan agar AUN nantinya bisa menjadi pelopor dan berperan aktif dalam pemberdayaan SDM di kawasan ASEAN. Bahkan ia menilai, AUN memiliki peran strategis untuk meningkatkan hubungan kerjasama anatar negara ASEAN melalui kerjsama antar universitas.

“Selain bisa mensinergikan program di bidang pendidikan di kawasan ASEAN. AUN juga bisa bersinergi dengan universitas internasional lainnya,” kata Tambunan.

Sumate Yammon mengatakan AUN berencana akan meningkatan jaringan antar perguruan tinggi ASEAN. Selain itu, pihaknya juga berencana memperluas jumlah keanggotaan AUN. Saat ini mereka sedang menimbang beberapa proposal pengajuan dari universitas yang ingin menjadi anggota. Tidak menutup kemungkinan, AUN menggandeng kerjasama dengan perguruan tinggi di Amerika, Eropa, Afrika dan Asia pasifik. Oleh karena itu, universitas yang menjadi anggota wajib mengikuti standar penjaminan mutu yang diterapkan AUN. “Penjaminan mutu yang ketat ini dilakukan agar universitas di ASEAN yang menjadi anggota mendapatkan pengakuan dari universitas Top di dunia,” ujarnya.

Menurutnya, standar penjaminan mutu yang diterapkan AUN selama ini cukup memberikan hasil signifikan. Bahkan beberapa universitas kini dinilainya memiliki jaminan mutu yang justru lebih baik dari standar yang diterapkan AUN. Namun, Yamoon tidak mau menyebutkan universitas mana yang ia maksudkan.

Disamping adanya proses penjaminan mutu, kata Yamoon, the Board of Trustees AUN juga tengah menyusun program pertukaran mahasiswa antar universitas di ASEAN melalui program transfer kredit mahasiswa. Misalnya, mahasiswa yang kuliah di Universitas Chulalongkorn, Thailand, berkesempatan kuliah satu semester atau satu tahun di UGM, UI atau ITB, dimana kredit mata kuliah yang diambil diakui satu sama lain.

Sementara Sudjarwadi mengatakan agenda pertemuan Board of Trustees AUN yang berlangsung dua hari di UGM diantaranya mengevaluasi proposal keanggotaan baru AUN, mengevaluasi hasil kerjasama anggota AUN dengan beberapa universitas di Jepang, Korea dan China .

sumber : website resmi UGM

Rektor UGM: Lulusan UGM Berorientasi Pada Kepentingan dan Kemakmuran Bangsa

2 Komentar


Rektor UGM: Lulusan UGM Berorientasi Pada Kepentingan dan Kemakmuran Bangsa

Sebagai perguruan tinggi yang paling komprehensif di Indonesia dalam hal jenis-jenis cakupan ilmu yang ditanganinya, disertai jumlah mahasiswa dan dosennya yang paling banyak. UGM mengharapkan lulusannya selalu berkiblat pada kepentingan dan kemakmuran bangsa serta berorientasi pada keilmuan dan kebahagiaan manusia. Hal itu disampaikan oleh Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dihadapan 1.189 lulusan program pascasarjana yang diwisuda di Grha Sabha Pramana, Rabu (28/7).

“Untuk mewujudkan salah satu dari visinya, ‘mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa’, UGM terus memperkuat sinergi antar segenap sivitas akademika, termasuk alumni yang tergabung dalam wadah KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada),” kata Rektor.

Selain itu, UGM juga selalu berupaya mengadvokasi keunggulan-keunggulan lokal ke tingkat dunia sehingga bangsa Indonesia selalu dihargai oleh bangsa-bangsa besar lain di dunia. “Baru-baru ini, UGM mendapat kepercayaan dari Bank Dunia untuk berbagi pengetahuan dengan masyarakat melalui keunggulan kearifan lokal. Dananya cukup besar, kita akan bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah daerah serta melibatkan para alumni,” ujarnya.

Dalam wisuda kali ini, sebanyak 1.189 lulusan yang diwisuda. Terdiri 1.138 master, 39 spesialis, dan 12 doktor. Lama studi rata-rata 2 tahun 1 bulan untuk program S-2, 4 tahun 5 bulan untuk program Spesialis, dan 4 tahun 6 bulan untuk program S-3.

Waktu studi tersingkat jenjang S-2 diraih oleh Yusup Gumilar Sukma Bhinekas dari Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Kota dan Daerah, yakni 1 tahun 0 bulan. Jenjang spesialis diraih oleh Rusmiyati Wijaya dari Program Spesialis Ilmu Patologi Klinik Fakultas Kedokteran yang mampu menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 11 bulan; sementara jenjang S3 diraih oleh Dewi Ratnasari dari Program studi Ilmu-ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 6 bulan.

Lulusan S-2 termuda diraih Rachmawati Felani Djuria dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, yang berhasil meraih gelar master pada usia 23 tahun 0 bulan 20 hari. Sementara wisudawan S-2 reguler yang berpredikat cumlaude berjumlah 178 lulusan atau 15,64 % dari semua lulusan S-2.

Sedangkan, Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi diraih oleh Siti Syamsinur dari Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yang mampu meraih IPK sempurna, 4,00. Selain Siti Syamsinur, tujuh orang wisudawan lainnya juga berhasil meraih IPK 4,00, sekaligus berpredikat kelulusan cumlaude diantaranya Alin Liana dari Fakultas Biologi, waktu studi 1 tahun 8 bulan, Hilda Susiyanti Debora Berek dari Fakultas Kedokteran Hewan, waktu studi 1 tahun 9 bulan, Sari Edi dari Fakultas Kedokteran Hewan, waktu studi 1 tahun 8 bulan, Wawing Walidi, dari Fakultas Kedokteran Hewan, waktu studi 1 thn 9 bln, Laely Fitria Hidayatiningrum dari Fakultas Teknik, waktu studi 1 thn 7 bln, Sumini dari Sekolah Pascasarjana, waktu studi 2 thn 9 bln, dan Budi Santoso dari Sekolah Pascasarjana, waktu studi 1 thn 8 bln.

Dari 1.189 orang yang diwisuda, mereka diantaranya Walikota Gorontalo Adhan Dambea yang lulus program Studi Ilmu Komunikasi, FISIPOL, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Tarman Azzam, Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Pertama TNI Hari Bowo, keduanya lulus Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana. Sedangkan Bibit Waluyo, Gubernur Jateng, tampak duduk bersama para orang tua wisudawan lainnya. Ia menghadiri wisuda salah satu anaknya, Rini Tri Utami, lulus magister kenotariatan, Fakultas Hukum.

sumber : website resmi UGM

Djamaludin Ancok: Model Kepemimpinan Masa Lampau Potensial Dikembangkan untuk Pengembangan SDM

Tinggalkan komentar


Prof. Dr. Djamaludin Ancok

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof. Dr. Djamaludin Ancok berpendapat kajian warisan budaya filosofi model kepemimpinan masa lampau potensial untuk dikembangkan secara profesional di masa kini. Melalui uji kesahihan, kevalidan, dan reliabilitas secara akademis diharapkan bisa digunakan sebagai alat ukur untuk uji pengembangan SDM dan kelayakan calon pemimpin nasional.

“Saat ini banyak alat ukur model kepemimpinan yang berasal dari luar negeri diterapkan di tanah air. Sebenarnya, model kepemimpinan yang ada dari luar, belum tentu cocok dengan akar budaya kita,” ungkap Djamaludian acok kepada wartawan ditemui disela-sela kegiatan The First International Conference of Indigenous and Cultural Psychology, di Gedung University Club UGM, Senin (26/7).

Beberapa model model kepemimpinan yang pernah dikembangkan oleh Prabu Siliwangi tahun 1482-1521, Ki Hadjar Dewantara 1939, dan teori kepemimpinan dalam Asta Brata yang bersumber pada ajaran Hindu misalnya bisa dikaji kembali untuk dijadikan konsep model kepemimpinan yang bisa diterapkan secara nasional.

“Ki Hadjar Dewantara salah satu sumber ajaran kepemimpinan yang banyak dirujuk dalam pendidikan dan pengembangan SDM. Sementara masyarakat di Jawa Barat punya juga referensi dari Prabu Siliwangi dengan konsep silih asih, silih asah dan silih asuh. Kita juga mengenal teori kepemimpinan dalam Asta Brata yang bersumber pada ajaran Hindu. Itu banyak mewarnai pola pikir masyarakat kita hingga kini,” kata Ancok.

Melalui kajian model kepemimpinan masa lampau, kata Ancok, bisa didapatkan pemahaman yang lebih lengkap soal kepemimpinan dan manajemen sumber daya manusia di perusahaan. Penerapan kepemimpinan sesuai konteks budaya lokal diyakini mampu meningkatkan kinerja organisasi/perusahaan. “Penerapan manajemen yang tepat akan membawa budaya perusahaan jadi lebih unggul. Itu harus bersumber pada pemahaman psikologi sumber daya manusia yang tepat,”ujar Pria kelahiran Bangka, 18 Agustus 1946 ini.

Ancok juga mengkritisi uji indeks kepemimpinan nasional yang diterapkan lembaga Lemhanas kini masih menggunakan alat ukur model kepemimpinan dari luar negeri. Menurutnya, lembaga seperti lemhanas, kemendiknas, LIPI dan lembaga riset lainnya bisa bersinergi melakukan kajian terapan model kepemimpianan nasional yang sesuai dengan karakter akar budaya bangsa sendiri.

Berbicara di hadapan peserta konferensi dari berbagai Negara, Ancok mejelaskan, masalah kepemimpinan di Indonesia memang banyak dipengaruhi filsafat lama. Adapun indigeneous psychology menawarkan faktor analisis tidak hanya top down tapi juga bottom up katanya.

Selain Ancok, sejumlah ahli dari berbagai negra turut menyumbangkan pemikiran dan temuan terkait kajian psikologi dari sudut pandang indegenous . Madelene Sta Maria, psikolog dari De La Salle University Manila Filipina menjelaskan di tahun 1990-an sudah berkembang indegenous psychology yang berangkat dari respon bahwa hasil kajian akademisi di barat tidak selamanya cocok dan sesuai konteks di masing-masing negara.

Lahirnya kajian indegenous psychology juga bertujuan untuk membebaskan mahasiswa dari dominasi pemikiran psikologi barat yang lepas konteks.

“Banyak mahasiswa belajar psikologi barat. Tapi sulit enerapkan ilmu karena memang tak selalu cocok. Hadirnya kajian indegenous psychology bisa membantu pemahaman lebih bagus terkait konteks lokal yang cocok untuk diterapkan,” kata Madelene.

Konferensi internasional yang berlangsung 24-27 Juli ini menghadirkan 300 peserta yang berasal dari 28 negara . Di antaranya ahli dari Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, Inggris, Polandia, Afrika Selatan, Mesir, Sudan, Kenya, dan New Zealand.

sumber : website resmi UGM

87 Tim Ikuti Roboline Follower Contest di UGM

Tinggalkan komentar


Sebanyak 87 tim robot dari 11 universitas dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi ‘Robotline Follower Contest’ yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM, Sabtu (24/7). Beberapa tim diantaranya berasal dari UGM, ITB, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Trisakti dan Universitas Padjajaran.

Roboline Follower Contest merupakan kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun yang bertemakan Techno Corner UGM. Dalam kompetisi ini, robot-robot saling berpacu pada lintasan yang bergaris hitam. Selain harus cepat, robot harus mampu membaca garis hitam lintasan, sehingga bisa berjalan dengan stabil.

Kompetisi yang berlangung di lantai dasar Plaza KPTU Teknik ini, memang sejak sabtu pagi sudah dipenuhi oleh tim peserta. Secara bergantian dari mereka menjajal kemampuan robot masing-masing untuk menjadi yang tercepat mencapai finish. Tidak semua robot berhasil menyelesaikan tugasnya mencapai finish. Bahkan ada yang mandeg di tengah lintasan. Bagi mereka yang berhasil menyentuh finish, akan dibawa ke hadapan meja dewan juri untuk dinilai keakuratannya melalui lintasan dan hasil catatan waktu yang mereka bukukan. Para dewan juri yang terdiri dari 4 orang mahasiswa ini juga menilai bentuk desain robot masing-masing.

Ada yang unik dalam kompetisi kali ini. Seorang perempuan berjilbab berada di tengah arena lintasan. Ia sedang mengamati dan mengikuti robotnya yang tengah melaju di arena lintasan. Kehadiran peserta perempuan ini mengundang semangat para peserta lainnya. Di lapangan, bukan hanya si perempuan yang terlihat semangat, peserta lain pun yang menyaksikan di pinggir arena memberi dukungan kepada si “kura-kura cantik” agar bisa menyelesaikan tugasnya. Nama terakhir ini bukanlah julukan buat si perempuan tadi, tapi nama robot buatannya. Robotnya pun, sepintas tak ubahnya mirip kura-kura. Namun sedikit berbeda, robot kura-kura ini sengaja dicat berwarna pink, sehingga terlihat lebih menarik.

“Karena aku perempuan, jadi robot kura-kura ini sengaja dicat warna pink sehingga terlihat lebih cantik. Tadinya warna ijo, dulu sudah pernah ikut lomba, kemudian kita ganti warna pink,” kata Rida Maulani, peserta tim robot dari Universitas Padjajaran, Bandung ini.

Ide pembuatan robot kura-kura ini, kata Rida, berawal dari inspirainya melihat tempat tisu di rumahnya. Karena bentuk tisu tersebut sedikit melengkung mirip batok kura-kura. Kemudian Rida dan bersama kedua orang temannya, Marni Noviati dan Popi Khoirunnisa, merealisasikan idenya tersebut dengan membuat robot mirip kura-kura. Karena bentuk robotnya yang cukup unik ini, Rida pun banyak berharap bisa juara dalam kategori desain robot terbaik.

“Aku tidak mengharapkan juara di kompetisi ini, lebih untuk pengalaman ikut lomba saja. Aku lebih tertarik ke desain, karena (robot) ini agak unik,” kata mahasiswi jurusan teknik komputer ini yang mengaku menghabiskan dana sekitar Rp 250.000 untuk membuat robot kura-kuranya.

Ketua panitia lomba, Indra Perdana, ditemui disela-sela perlombaan mengamini bahwa kompetisi kali ini selain memilih tiga juara juga akan memilih robot dengan desain terbaik. Masing-masing akan mendapatkan hadiah piagam dan uang pembinaan. Kendati hadiah yang diberikan tidak seberapa, namun kompetisi tersebut sebagai upaya untuk mendukung persiapan semua tim mengikuti kontes robot cerdas Indonesia tahun depan. “Targetnya meningkatkan daya saing mahasiswa untuk lomba robot sejenis sebagai langkah awal mengikuti kontes robot cerdas Indonesia tahun depan,” ujar mahasiswa jurusan teknik elektro UGM tahun 2008 ini.

Pendidikan di UGM

Tinggalkan komentar


kampus kerakyatan

PROGRAM PENDIDIKAN

Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum, Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN); Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/u/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 80/P/SK/PD/2001 tertanggal 1 Oktober 2001 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Program Sarjana untuk Program Studi di Universitas Gadjah Mada, dinyatakan bahwa Universitas Gadjah Mada adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan pendidikan profesional.

* PENDIDIKAN AKADEMIK

Tujuan umum program akademik adalan menyiapkan peserta didik (mahasiswa) menjadi warga Negara yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya.
Program pendidikan akademik yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada terdiri atas Program Sarjana dan program Pasca Sarjana.
1. Program Sarjana merupakan jenjang pertama program akademik, mempunyai beban studi 144 – 160 sks dijadwalkan sekurang-kurangnya 8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 semester dan selama-lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah. Program sarjana ini dapat ditempuh sebagai program regular dan program multi entry (program swadaya).

2. Program Pasca Sarjana terdiri atas Program Magister dan Program Doktor. Program Magister merupakan jenjang kedua program akademik, mempunyai beban studi komulatif 36 – 50 sks, dijadwalkan untuk 4 semester dan dapat ditempuh dalam waktu 4 – 10 semester setelah Program Sarjana. Program Doktor merupakan jenjang ketiga program akademik, mempunyai beban studi komulatif sekurang-kurangnya 40 sks, dijadwalkan untuk 4 semester dan dapat ditempuh dalam waktu 4 – 10 semester setelah Program Magister.

* PENDIDIKAN PROFESIONAL

Tujuan umum program pendidikan profesional adalah menyiapkan mahasiswa menjadi warganegara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki integritas yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian serta masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan langsung dalam bidang keahliannya, serta memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam bidang tertentu.
Program pendidikan profesional yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada terdiri atas Program Diploma 1, Program Diiploma III, Program Diploma IV, Program Profesi, dan Program Spesialis I :
o Program Diploma I mempunyai beban studi komulatif 40 – 50 sks, dijadikan untuk 2 semester, dan dapat ditempuh dalam waktu 2 – 4 semester. Program ini diselenggarakan oleh Fakultas Teknik yaitu Program Studi Survei Pengukuran dan Pemetaan.
o Program Diploma III mempunyai beban studi komulatif 110 – 120 sks, dijadwalkan untuk 6 semester, dan dapat ditempuh dalam waktu 6 – 20 semester.
o Program Diploma IV mempunyai beban studi komulatif 144 – 160 sks, dijadwalkan untuk 8 semester, dan dapat ditempuh dalam waktu 8 – 14 semester.
o Program Pendidikan Profesi mempunyai beban studi komulatif 20 – 40 sks, dijadwalkan untuk 2 – 6 semester setelah Program Sarjana. Program Profesi diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi, Farmasi, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Kedokteran Hewan dan Psikologi.
o Program Spesialis I yang mempunyai beban studi 36 – 50 sks, dijadwalkan untuk 4 semester, dan dapat ditempuh dalam waktu 4 – 10 semester setelah Program Sarjana/ Profesi. Program Spesialis I diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Hukum.

JENJANG PROGRAM PENDIDIKAN
Menurut jenjangnya, saat ini terdapat 5 jenjang program pendidikan di UGM.

* Program Diploma
o Program D-I
o Program D-III
o Program D-IV

* Program Sarjana
o (18 fakultas), terdiri atas 68 program studi
o Program Swadaya/ Full Payment

* Program Profesi
o Apoteker di Fakultas Farmasi
o Dokter di Falkutas Kedokteran
o Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi
o Dokter Hewan di Falkutas Kedokteran Hewan
o Akuntan di Fakultas Ekonomi

* Prigram Magister dan Program Spesialis I
o Program Magister
Sesuai dengan keputusan Rektor Univeritas Gadja Mada No: 89/Pk/SK/HT/2006 tanggal 9 Maret 2006 penyelenggaraan Program Paasca Sarjana dibagi menjadi 2 :
1. Program Pasca Sarjana Monodisiplin : yang terdiri dari 88 Program Studi dan langsung dikelola oleh Fakultas terkait.
2. Program Pasca Sarjana Multidisiplin : terdiri dari 14 Program Studi dan Magister yang dikelola oleh sekolah Pasca Sarjana.
o Rincian program studi dan magister, serta fakultas/lembaga pendukungnya tercantum dalam buku panduan fakultas penyelenggara. Program Spesialis I
Program ini diselenggarakan oleh Fakultas kedokteran (14 Program Studi), Fakultas Kedokteran Gigi (1 Program Studi) dan Fakultas Hukum (1 Program Studi). Rincian Program tercantum dalam buku panduan fakultas penyelenggara.
* Program Doktor
Program Doktor yang meliputi 6 kelompok bidang ilmu dikelola oleh Sekolah Pasca Sarjana. Rincian Program ini serta fakultas pendukungnya tercantum dalam Buku Panduan Sekolah Pasca Sarjana.

Akademik

* Pengantar
* Program Diploma
* Program Sarjana
* S2 & S3 Sekolah Pasca Sarjana
* Program S2 & S3 Dikelola Fakultas
* Kalender Akademik
* PPKB

Older Entries